PELATIHAN KADER LANSIA DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KADER DALAM DETEKSI DINI PENYAKIT PENYERTA PADA LANSIA
Keywords:
Deteksi, Penyakit, Masalah, Gaya Hidup, UsiaAbstract
Hasil sensus penduduk tahun 2018 menunjukkan peningkatan jumlah penduduk lansia dari tahun ketahun dengan persentase 9,27 persen atau sekitar 24,49 juta lansia dari seluruh penduduk di Indonesia. Kenaikan ini diperkirakan akan terus meningkat beberapa
tahun kedepan. Badan Pusat Statistik memproyeksikan pada tahun 2045 Indonesia akan memiliki sekitar 63,31 juta lansia atau hamper mencapai 20 persen populasi. PBB juga
memproyeksikan bahwa persentase lansia Indonesia akan mencapai 25 persen
pada tahun 2050 atausekitar 74 juta lansia (Badan Pusat Statistik, 2018). Lima provinsi di Indonesia yang memiliki jumlah penduduk lanjut usia  (> 60 tahun) berturut turut adalah DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali dan Sulawesi Utara. Menurut Undang-undang (UU) Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lansia adalah orang yang telah berusia 60 tahun ke atas atau sering disebut sebagai penduduk dengan usia non-produktif.Secara alamiah, tubuh akan mengalami penuaan yang ditandai dengan terjadinya perubahan bentuk fisik dan fungsi tubuh yang mulai menurun. Seiring dengan bertambahnya usia, timbul juga beberapa masalah yang harus diperhatikan. Semakin bertambah usia maka seseorang akan mengalami penyakit penyerta, yaitu penyakit metabolic karena penurunan fungsi tubuh seperti hipertensi dan diabetes mellitus atau sebagai komplikasi dari penyakit lain yang diderita. Lansia juga rentan terkena osteoporosis.Semua permasalahan di atas tentunya tidak dapat dihindari tapi bisa diantisipasi. Oleh karena itu, penting dilakukan  cara menjaga gaya hidup sehat agar kesehatan lansia tetap terjaga, tentunya perlu adanya dukungan penuh dari keluarga. Salah satu upaya penting bagi mereka yang berusia > 60 tahun yaitu dilakukan deteksi dini terhadap penyakit-penyakit penyerta agar bila terdapat penyakit yang menyertai usila segera mendapat penanganan yang optimal.
